Kali ini saya akan membahas tentang kebesaran ALLAH.
Hm waktu itu entah apa yang merasuki saya ketika menangis sesenggukan melihat view dari atas pesawat terbang. Atau mungkin karena pada saat itu saya habis terkena banyak cobaan. Yang pasti saya ingat betul perasaan saya yang membuncah ketika melihat pemandangan dibawah sana. Ini beberapa foto yang sempat bisa saya abadikan:
laut yang biru, tenang, membentang begitu luas
sungai yang berkelok-kelok dan petak-petak rumah yang lebih kecil dari sebuah titik
Di foto-foto lain yang tak dapat saya abadikan terdapat rumah-rumah terlihat sangat keciil, begitupun juga dengan jalan-jalan raya yang diatasnya banyak berlalu lalang kendaraan. Ketika agak pinggir laut saya dapati beberapa kapal penumpang, ataupun perahu nelayan yang mengarungi lautan luas. Ditengah lautan biru, diatas kemilau permukaan air yang terpantul oleh matahari, sangat indah.. Belum lagi jam pada saat itu menunjukkan pukul enam pagi, jadi matahari masih malu-malu menampakkan dirinya. Ya, semua hal itu yang membuat saya bergidik, membuat dada sesak, membuat bibir kelu, tak sanggup sayaa utarakan dengan kata-kata. Betapa, betapa besarnya, kasih sayang ALLAH untuk hamba-hambanya di permukaan bumi sana. Betapa besar kasih sayangnya bahkan untuk orang-orang yang kedapatan sedang menyombongkan dirinya kepada yang lain. Padahal bisa saja ALLAH membuat suatu malapetaka padanya pada detik itu juga. Tapi tidak, ALLAH sayang pada mereka juga, lebih-lebih kepada umatnya yang senantiasa merendahkan diri kepadaNYA, bersyukur atas nikmatNYA. SubhanALLAH.
Betapa hinanya kita, betapa hinanya kita, jika kita yang jika hanya dilihat dari pesawat udara, hanya berupa titik kecil, bahkan tak terlihat, bisa menyombongkan diri, bisa memiliki sifat angkuh kepada sesamanya. Bayangkan betapa mudah dihinakannya mereka oleh ALLAH, karena kesombongan mereka itu tak ada apa-apanya dibandingkan rahmat, kasih sayang, dan kekuasaanNYA. Tak sepatutnyalah kita yang kecil ini, yang hina ini, bisa berlaga untuk menyombongkan diri. Karena yang pantas melakukannya hanyalah Sang Pencipta langit dan bumi beserta isinya: ALLAH Subhanahu wa ta'ala. Salam :)
0 komentar:
Posting Komentar