Mainan Anak: Dulu dan Saat Ini

BismiLLAH, akhirnya kesampain juga menulis tentang topik ini, ya, tentang mainan anak. Ada apa sebenarnya tentang mainan ini, perlu dan pentingkah dibahas? Jawabannya tentu saja perlu, karena permainan anak zaman sekarang sudah sangat jauh berbeda dengan mainan anak zaman dulu. Dalam hal ini saya akan membandingkan mainan zaman tahun 1997-2000 yaitu ketika saya SD dan mainan anak SD sekarang di zaman tahun 2010-2013.

Oke ga bisa dipungkiri bahwa mainan anak menjadi sebuah kebutuhan dalam tumbuh kembang si anak tersebut. Dari mainan itu mereka dapat melatih kekuatan motorik dan daya pikirnya dengan berinteraksi dengan sesama. Sekalian mengingat masa kecil maka akan saya sebutkan dan jelaskan mainan yang sering saya lakukan bersama teman-teman:

1.      Baju-bajuan

Mainan baju-bajuan
Okee, ini adalah permainan khusus para cewek-cewek, ingat sekali saya bahwa ini mainan favorit dengan 2 teman kecil saya di sekitar gang tempat rumah saya berada. Bermain ini sampai-sampai lupa waktu dibuatnya, pernah saya sampai menahan (maaf) BAB gara-gara permainan ini, haha. Seperti apa mainan ini? Permainan ini tentang memainkan orang-orangan kita yang terbuat dari kertas, dan selain itu kita bisa memilih baju kita yang juga dari kertas. Kertas bergambar ini dijual per lembar dengan isi yang bervariasi, dengan gambar orang, baju, aksesoris yang berbeda dan rame, itulah yang membuat anak-anak tertarik untuk membeli dan memainkannya. Kemudian baju dan orang-orangan di kertas itu kita gunting satu-satu dan akhirnya bisa dimainkan. Baju dipakaikan kepada orang-orangan kita dengan menyangkutkan bagian di atas kerah ke leher sang orang-orangan. Dan untuk furnitur seperti meja dan kursi kita bisa buat sendiri dari kertas karton atau kalender bekas, dan taraa jadilah kita memiliki rumah-rumahan lengkap furnitur dan bermacam-macam baju dan aksesoris. Orang-orangan kita berkenalan dengan orang-orangan milik teman kita, dan berinteraksi. Haha.


2.      Lompat tali (dengan karet)

Karet putar
Wah permainan ini paling rame ketika saya SD sampai kelas 6 pun masih memainkan permainan ini juga seingat saya. Biasa disebut mainan karet ini terdapat 3 variasi, yakni karet putar, karet 1, dan karet 2. Masing-masing dari ketiga variasi tersebut memiliki level yang semakin tinggi level maka semakin sulit pencapaiannya. Karet putar dimainkan dengan dua orang yang memegang kedua ujung karet yang telah dibuat bersambung panjang (rangkap 2 atau 3 sepanjang -+ 4 meter). Karet kemudian diputar bersamaan, dan satu orang pemain masuk dan lompat didalamnya, dan jika tersangkut oleh karet tersebut maka sang pemain dianggap kalah, dan diganti oleh pemain lain yaitu bergiliran dengan yang memegang karet. Menurut saya ini permainan yang membuat badan juga berolahraga, karena bayangkan saja, permainan hanya melompat-lompat dengan model yang berbeda, haha. Selanjutnya karet 1 kurang lebih sama, bedanya karet yang dipegang 2 orang tidak dilonggarkan seperti karet putar, namun karet ditegangkan. Level paling sulit ada di bagian ‘junjungan’ dimana karet dipegang oleh 2 orang di posisi tertinggi yakni diujung jari tangan sambil angkat tangan tinggi-tinggi. Yang ini dibutuhkan skill khusus agar bisa melewatinya, yang lebih bersyukur jika pemain memiliki postur tinggi dan juga lincah, hoho. Next ada karet 2, kalau karet model ini karet di ikat membentuk lingkaran dan melingkari kedua mata kaki kedua pemegang karet, dan ditengah-tengah mereka kita bermain dengan baik lompat mauputn mengaitkan satu kaki kita dan melepaskan begitu berulang kali sampai level tertinggi. Seingat saya dari mata kaki akan naik level di bagian lutut, kemudian pinggang. Kesulitan di mainan karet model ini adalah kaki kita sering tersangkut dikedua karet, karena kita juga diharuskan untuk melilit 1 karet. Itulah ulasan mengenai permainan karet. Waah lain kali jadi pingin nyoba mainan ini lagi..saya sangat kangen! >___<

Karet 1
Karet 2
3.      Wayang
Hadeh kalau mainan ini jangan ngebayangin kita main wayang kulit ya, karena permainan ini hanya menggunakan kertas bergambar macam-macam yang kebanyakan superhero luar negeri, selebihnya lupa, hhe. Permainan ini ada macam-macam jenisnya, ada yang model kartu terbalik ditumpuk tinggi lalu ditepuk, dan yang tepukannya membuat kartu menjadi terbalik maka kartu itu akan menjadi milik kita. Jadi kartu tersebut bisa tiba-tiba menjadi milik lawan dengan sekejap mata dan semakin lecek kartu akan memudahkan kita membalik kartu tersebut, hahaa. Jenis lain adalah dengan tepukan satu tangan kita yang berisi kartu dengan lawan yang juga terdapat kartu didalamnya, dan seperti sedang ‘toss’, maka kartu yang terbuka akan menjadi milik kita. Dan ada lagi model diterbangkan dan dihamburkan diudara, tapi saya lupa gimana kelanjutannya. Hahaaa. Saya ingat betul waktu itu saya diberi satu kresek besar berisi kartu wayang dari anak teman orangtua saya, dan alhasil saya senang kepalang karena tidak perlu beli atau melawan teman tapi sudah bisa punya, tapi tentu sensasinya berbeda J

4.      Layangan
Wah kalau mainan ini memang saya akui rame waktu itu, dan berhubung saya tidak bisa memainkannya maka yang saya lakukan dan teman-teman saya adalah: mengejar layangan! Yaampun segitunya ya.. bayangin aja, tengah hari panas-panas saya dan teman-teman saya entah kenapa, begitu enjoy dan semangat mengejar jika dilangit ada layangan yang istilahnya ‘putus’, dan sampai kemanapun kami akan kejar layangan itu -__-

Ngejar layangan seruu
5.      Kelereng
Hmm saya tidak terlalu pandai memainkan ini, tapi toh saya senang melakukannya dan juga mengoleksi kelereng-kelereng milik teman yang berhasil menjadi milik saya.

Mainn kelereng :D
6.      Bola bekel
Woohh kalau ini jangan ditanya, sampai di sekolah pun banyak yang ngelakuin. Permainan ini membutuhkan bola bekel yang terbuat dari bola kecil dan jika direndam semalaman dalam minyak tanah akan menggembung, ajaib ya! Haha. Dan semacam besi kecil berjumlah 5-6. Kemudian ya selama bola dilempar kita mengambil dengan sigap besi kecil satu persatu, jika gagal alias bola kabur maka kita kalah dan diganti oleh pemain selanjutnya. Pernah suatu hari saya memainkan permainan ini rok merah SD saya  robek saking semangatnya bermainan bola bekel ini. Ya, permainan ini biasanya dimainkan dengan cara jongkok sih, haha saya malu sekali waktu itu, tapi untung ada teman saya yang bersedia meminjamkan jaketnya untuk menutupi rok saya yang robek dibagian (maaf) bokong itu :D

Begini ni bentuk mainannya
Peralatannya ini aja kok
7.      Manjat pohon seri (ini diluar kebiasaan)
Nah kalau ini kayaknya ga semua anak suka ngelakuin. Tapi bagi saya kegiatan ini asyik bangetttt. Tau kenapa? Bayangin aja siang-siang, berada diatas pohon ini sambil makanin buah seri yang manis sambil menikmati semilir angin yang dingin dan sejuk, bahkan sambil tidur-tiduran. Yah bayangin aja gimana bentuknya, haha. Oh ya, saat ini jika saya melihat ada pohon seri itu saya selalu teringat masa kecil itu dan akhirnya saya tidak tahan untuk mengambil buah seri yang berwarna merah ketika masak itu. Tentunya diumur yang sekarang saya malu untuk memanjat, secara style busana sudah tidak memungkinkan hal itu, haha tapi jika sekeliling sepi dan tidak ada orang sama sekali mungkin saya akan memanjatnya >_<

8.      Bentengan
Mainan ini sering dimainkan ketika siang maupun malam, terdiri dari 2 regu berisi 5-6 orang masing-masing regu. Dan 2 regu tersebut wajib mempertahankan benteng dan anggota-anggotanya dari regu musuh. Itu aja sih seingat saya, hehe pokoknya permainan ini seru sekali dan membuat saya berkeringat bercucuran, dan sensasinya itu loh menegangkan!

Formasi bentengan
Seru banget!
9.      Sembunyian
Ah kalau ini ga perlu dijelasin lagi pasti udah tau. Ketika hompimpa yang kalah adalah yang menutup mata dan menghitung sampai 10-20 dan setelah selesai wajib mencari seluruh temannya yang bersembunyi.

1.. 2.. 3.. dst dan taraa semuanya tlah menghilang! haha
Harus buru2 nyari tempat sembunyi
10.  Asinan
Asinan atau sering disebut gobak sodor ini adalah permainan yang terdiri dari beberapa banyak orang yang menghadang agar kita tidak bisa lewat. Dikatakan berhasil jika kita bisa lolos tanpa menyentuh sang penjaga dan dapat bolak-balik dari tempat yang telah ditentukan. Biasanya terdapat 4 orang di masing-masing 2 regu. Dan bisa dibayangkan gimana menegangkannya bekerja sama sesama tim agar bisa menerobos pertahanan lawan. Ou yeah!

Dituntut kelincahan disini
Seru pokoknya!
11.  Lempar batu di tanah bergaris (yang ini lupa namanya, hhe)
Ini saya lupa namanya apa, pokoknya kita membuat garis ditanah berbentuk 8 kotak dan kita melempar batu/kepingan keramik ke salah satu kotak kemudian kita menendang batu tersebut sampai masuk ke kotak berikutnya, begitu seterusnya sampai terlewati semua kotak. Untuk melawan teman kita saya lupa bagaimana caranya. Pokoknya permainan ini menuntut kita agar memiliki fisik dan strategi yang kuat.

12.  Monopoli

Monopoli
Ini permainan yang terdiri dari sebuah kertas persegi berisi petak-petak tanah yang bisa dibeli/disewa, dan jika orang lain berhenti diatas tanah/rumah kita maka orang tersebut wajib membayar sewa. Permainan ini bisa dimainkan maksimal 4 orang, dan pergantian pemain dilakukan dengan melempar dadu. Tentu saja disini kita mengasah kemampuan manajemen keuangan dan juga strategi, pokoknya jangan sampai uang kita habis dan tidak mempunya aset apapun, yosh!



13.  Ular tangga

Wujud permainan ular tangga
Mainan klasik yang berupa pion (sebagai orang kita) dan kertas bergambar 100 kotak dengan angka yang saling silang menuju paling atas. Siapa yang berhasil berhenti di kotak 100 maka keluarlah ia sebagai pemenangnya. Di ular tangga ini terdapat bantuan untuk bisa cepat naik keatas seperti tangga, namun juga ada gambar ular yang dapat menurunkan kita kembali ke bawah. Tentunya itu terjadi ketika kita berhenti tepat di bagian tangga atau ekor ular, haha. Penentuan berapa langkah kita memajukan pion kita adalah dengan melempar dadu.



Hmm itulah permainan anak-anak zaman saya dulu, yang rata-rata mengasah kita dalam hal membuat keputusan, kepemimpinan, bekerja dengan tim, dan juga kekuatan fisik dan strategi. Bagaimana dengan mainan anak zaman sekarang? Oke cekidot.

1.      PS
PS atau Playstation emang sih ga cuma ada di zaman sekarang, tapi ada juga di zaman saya, tapi itu ketika saya SMP. Sekarang mah anak SD udah pinter maininnya, mantaap.

Anak-anak bermain PS
2.      Tablet
Hmm komputer mini alias tab ini sudah sangat luas pemakainya, bahkan anak balita sudah mahir bermain tab ini. Di tab banyak disuguhkan segala macam permainan visual tentunya dengan mengandalkan strategi dan kelincahan jari.

Anak bermain tab
3.      Handphone
Kalo yang ini saya juga bingung sebenarnya untuk apa, apakah tepat digunakan untuk bermain, bukannya untuk berkomunikasi? Bayangin aja anak SD udah pada punya ponsel pintar (smartphone), demia apa cobaa? Mungkin biar eksis di jejaring sosial #loh.

Asyik bener nih..
4.      Laptop atau komputer
Tentu saja banyak anak-anak yang betah berjam-jam berada didepan perangkat yang satu ini. Entah itu anak-anak yang bermain game online atau offline.

Anak-anak yang bermain di warnet
5.      Bola
Beberapa anak cowok yang aktif pasti masih sering bermain bola, kecuali yang demen dan betah memegang gadgetnya sharian ya J
Main + olahraga
6.      Congklak
Main congklak :)
Ini sebenarnya termasuk permainan lama, tapi tiba-tiba booming lagi di dunia mainan anak, dan saya cukup senang dengan hal itu. Waktu kecil saya tidak pernah memainkannya, inilah yang membuat saya tidak ahli di permainan ini. Ketika saya diajak adik saya bermain congklak bisa ditebak: saya selalu kalah! Haha.







7.      Motor
Nah yang ini lebih membingungkan lagi kan, apa coba maksudnya? Tentu saja banyak sekarang anak-anak cowok yang masih duduk di bangku SD belajar dan akhirnya ahli dalam berkendara motor. Saya juga bingung apa sebenarnya tujuannya, apa dibilang keren? Padahal ga ada surat resminya sebangsa SIM, lah kan SIM minimal bisa dibuat umur 16 tahun. Jadi anak-anak SD yang sudah ‘pandai’ menggunakan motor itu termasuk ilegal dan dilarang. Selain itu juga membahayakan dirinya sendiri sebagai pengguna motor dan orang lain pengguna jalan.

Membahayakan
Duh duuh
Untuk mainan saat ini kesemuanya tidak pernah saya lakukan di masa kecil dulu, ponsel dan komputer saya miliki waktu kelas 2 SMP. Itupun ponsel yang hanya bisa sms dan telpon. Motor saya bisa mengendarai dan memiliki SIM ketika  kelas 2 SMK, tab dan PS saya tidak punya.

Oke, dari kedua ulasan mengenai mainan anak masa kini dan masa lalu dapat dilihat perbedaan yang cukup signifikan. Bila diambil rata-rata dari keseluruhan, permainan zaman kecil saya dulu berisi tentang bagaimana permainan itu dapat melatih kekuatan fisik, strategi dan sosial bersama teman-teman. Dan mainan zaman ini lebih didominasi oleh permainan otak, strategi dan sangat kental sifat individualisnya. Bayangkan saja ketika seorang anak sudah sangat asyik dengan gadget yang dipegangnya, pasti dia tidak akan peduli lagi dengan teman yang ada disekitarnya. Ini tentu saja membahayakan proses interaksi sesama teman atau sosial. Selain itu juga kebanyakan permainan anak saat ini minus kegiatan fisik yang membuat tubuh mengalami kecendrungan malas melakukan aktivitas fisik selain bagian tubuh mata dan jari. Ini akan membuat generasi muda saat ini memiliki fisik yang lemah.

Oleh karena itu bagi orang tua yang saat ini memiliki anak diharapkan dapat memilah-milah kegiatan yang dilakukan oleh anaknya. Buatlah anak tidak hanya berinteraksi dengan alat atau benda mati, namun bagaimana si anak dapat berinteraksi dengan teman-teman dan orang sekitar. Mungkin dengan mendatangi tetangga yang memiliki anak seumuran atau juga bisa dengan rekreasi keluarga ke area outbond untuk mengenalkannya dengan alam sekitar. Tentu ini akan sayang dilewatkan jika hanya dengan menatap layar gadget setiap waktu. Saya yakin setiap orang tua menghendaki yang terbaik untuk anaknya, maka bagi orang tua yang anaknya sudah terlanjur lengket dengan gadgetnya, sebaiknya dari sekarang dibiasakan secara perlahan agar sang anak tidak terlalu sering bersama gadget tersebut. Terapkan sampai sang anak bermain dengan gadget dalam sehari 1 atau 1,5 jam, selebihnya suruh dan ajaklah anak bermain diluar, tentu dengan pengawasan dari orang tua. Karena lama kelamaan mereka akan terbiasa dan nyaman berada bersama teman-temannya. Dan yakinlah mereka akan selalu kembali ke rumah kok. Buktinya dulu waktu saya kecil siang main diluar, dan sorenya saya secara otomatis dan kesadaran sendiri pulang kerumah J


Yosh, sekian postingan saya tentang mainan anak masa lalu dan masa kini. Nantikan postingan lainnya dari Rizukichi. Pesan terakhir saya: kita tentu tidak ingin negara ini memiliki generasi yang pintar tapi lemah fisik dan individualis, so, mari selamatkan generasi bangsa mulai dari anak, adik, atau sepupu kecil kita. Salam ;)

0 komentar:

Posting Komentar